Iman kepada Allah Subhanhu wa ta’alaa adalah satu kalimat yang sudah
tidak asing lagi di telinga kita. Namun demikian, apakah sebenarnya yang
dimaksud dengan iman kepada Allah Subhanahu wa ta’alaa tersebut?
Beriman kepada Allah subhanhu wa ta’alaa adalah membenarkan dengan yakin
akan adanya Allah subhanhu wa ta’alaa, membenarkan dengan yakin akan
keesaan-Nya, baik dalam perbuatan-Nya menciptakan alam makhluk
seluruhnya, maupun dalam menerima ibadat segenap makhluk-Nya, kemudian
juga membenarkan dengan yakin, bahwa Allah swt memiliki sifat sempurna,
suci dari segala sifat kekurangan dan suci pula dari menyerupai segala
yang baru (makhluk). Sebuah pembenaran yang terealisir dalam hati,
lisan, dan amal perbuatan.
Beriman kepada Allah subhanahu wa ta’alaa berarti meninggalkan segala
bentuk penghambaan, bersandar, dan menyembah kepada selain Allah
subhanahu wa ta’alaa. Segala bentuk aktivitas kehidupan, baik yang
bersifat lahir maupun bathin, jasmaniah maupun ruhaniah, semuanya hanya
ditujukan untuk beribadah kepada Allah subhanhu wa ta’alaa, untuk
mendapatkan ridho dan rahmat Allah subhanhu wa ta’alaa.
Adapun dalil-dalil yangberkenaan dengan iman kepada Allah subhanhu wa ta’alaa adalah sebagai berikut:
Firman Allah subhanahu wa ta’alaa:
Firman Allah subhanahu wa ta’alaa:
“Wahai orang yang beriman; berimanlah kamu kepada Allah, Rasul-Nya
(Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam ), kitab yang diturunkan kepada
Rasul-Nya dan kitab yang telah diturunkan sebelumnya. Barangsiapa kafir
(tidak beriman) kepada Allah, malaikat-Nya. kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya dan Hari Akhirat, maka sesungguhnya orang itu sangat
jauh tersesat.” (QS. An Nisaa’ (4): 136
“Dan Tuhan itu, Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan selain Dia. Yang
Maha Pemurah dan Maha Penyayang.” (QS. Al Baqarah (2): 163.)
“Allah itu tunggal, tidak ada Tuhan selain Dia, yang hidup tidak
berkehendak kepada selain-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya lah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi.
Bukankah tidak ada orang yang memberikan syafaat di hadapan-Nya jika
tidak dengan seizin-Nya? Ia mengetahui apa yang di hadapan manusia dan
apa yang di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sedikit jua
pun tentang ilmu-Nya, kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Pengetahuannya
meliputi langit dan bumi. Memelihara kedua makhluk itu tidak berat
bagi-Nya. Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Baqarah (2):
255.)
“Dialah Allah, Tuhan Yang Tunggal, yang tiada Tuhan selain Dia, yang
mengetahui perkara yang tersembunyi (gaib) dan yang terang Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Dialah Allah, tidak tidak ada Tuhan selain
Dia, Raja Yang Maha Suci, yang sejahtera yang memelihara, yang Maha
Kuasa. Yang Maha Mulia, Yang Jabbar,lagi yang Maha besar, maha Suci
Allah dari segala sesuatu yang mereka perserikatkan dengannya. Dialah
Allah yang menjadikan, yang menciptakan, yang memberi rupa, yang
mempunyai nama-nama yang indah dan baik. Semua isi langit mengaku
kesucian-Nya. Dialah Allah Yang Maha keras tuntutan-Nya, lagi Maha
Bijaksana.” (QS. Al Hasyr (59): 22-24 )
“Katakanlah olehmu (hai Muhammad): Allah itu Maha Esa. Dialah tempat
bergantung segala makhluk dan tempat memohon segala hajat. Dialah Allah,
yang tiada beranak dan tidak diperanakkan dan tidak seorang pun atau
sesuatu yang sebanding dengan Dia.” (QS. Al Ikhlash (112): 1-4)
“Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku,
maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS.
Thaha (20): 14)
“Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kalian semua, agama
yang satu dan Aku Tuhan kalian, maka bartakwalah kepada-Ku.” (QS. Al
Mukminun (23): 52)
“Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kalian semua agama yang
satu dan Aku Tuhan kalian, maka sembahlah Aku.” (QS. Al Anbiya (21):
92)
mantap
BalasHapus